Contoh Surat Lamaran Kerja Yang Benar Agar Tidak Jadi Pengangguran Abadi

 
 

Surat lamaran kerja dan CV (Curriculum Vitae) adalah dua berkas utama yang harus dilampirkan pada saat kita melamar sebuah pekerjaan.

Bagian HRD (Human Resource Development) kemudian akan melakukan pengecekan untuk menentukan apakah calon pelamar yang bersangkutan memenuhi kualifikasi mereka atau tidak.

Itu sebabnya membuat surat lamaran kerja yang benar adalah salah satu kunci agar tidak jadi pengangguran abadi.

Mengenal Surat Lamaran Kerja

Memiliki pekerjaan yang layak adalah impian bagi sebagian besar orang. Baik yang memiliki latar belakang pendidikan maupun tidak.

Apalagi jika tidak termasuk orang yang beruntung untuk memperoleh warisan harta turun temurun dari orangtua.

Dengan banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia untuk saat ini, dan dengan terbatasnya lowongan pekerjaan yang tersedia, membuat diri kita bisa stand out from the crowd merupakan cara yang paling cerdas.

siapa yang tidak mau bekerja dan mendapatkan penghasilan rutin

Surat lamaran kerja sendiri adalah surat yang berisi permohonan untuk bekerja di suatu lembaga, perusahaan, atau perseroan terbatas (PT). Pada umumnya mencantumkan identitas diri, jenjang pendidikan, keahlian atau jasa, serta pengalaman kerja dari pelamar yang bersangkutan.

Surat yang dalam bahasa Inggris disebut application letter atau cover letter ini biasanya memiliki struktur yang standar. Yaitu sebagai berikut:

  • Tempat dan tanggal pembuatan surat.
    Informasi ini umumnya diletakkan di bagian pojok kanan atas. Berupa nama kota tempat pelamar berada dan tanggal pada saat surat lamaran dibuat.
  • Lampiran dan hal.
    Bagian ini sifatnya optional. Lebih sering dicantumkan di bagian Isi atau Penutup. Isinya adalah jumlah berkas yang dilampirkan di dalam surat lamaran kita.
  • Alamat surat.
    Bagian ini berisi penerima (nama departemen atau nama jabatan) dan alamat perusahaan yang ingin dilamar.
  • Salam pembuka.
    Salam pembuka merupakan salam atau ucapan hormat yang umumnya dimulai dengan kalimat “Dengan hormat”.
  • Alinea pembuka.
    Alinea pembuka berisi pernyataan atau ungkapan dari pelamar untuk melamar sebuah jabatan di perusahaan yang bersangkutan. Ada baiknya untuk membuat paragraf yang sederhana, tidak bertele-tele, namun tepat sasaran dan bisa memberi kesan pertama bagi yang membacanya.
  • Isi.
    Ini adalah bagian utama dari sebuah surat lamaran. Mencakup identitas diri (minimal nama, tempat / tanggal lahir, alamat), maksud dan tujuan mengirimkan surat, serta informasi mengenai berkas-berkas yang dilampirkan.
  • Penutup.
    Pada paragraf penutup, sebaiknya diisi dengan kalimat yang menunjukkan antusiasme kita terhadap pekerjaan yang dilamar.
  • Salam penutup.
    Sama halnya dengan salam pembuka, bagian ini merupakan salam hormat untuk mengakhiri sebuah surat. Misalnya dengan kalimat “Hormat saya”.
  • Tanda tangan dan nama terang.
    Bagian ini tentunya sudah cukup jelas. Ada yang meletakkannya persis di bawah Salam Penutup. Ada pula yang dituliskan di sebelah kanan.

Contoh Surat Lamaran Kerja

Agar lebih jelas memahami tehnik pembuatan surat lamaran kerja yang benar, berikut beberapa contoh surat lamaran kerja di berbagai bidang.

contoh surat lamaran kerja di perusahaan
contoh surat lamaran kerja di perusahaan
contoh surat lamaran kerja di toko
contoh surat lamaran kerja di toko
contoh surat lamaran kerja di bank
contoh surat lamaran kerja di bank

Penutup

Itu tadi penjelasan, tips, dan contoh mengenai surat lamaran kerja yang baik dan benar.

Silahkan diterapkan untuk melamar di perusahaan yang teman-teman inginkan. Jika ada lowongan tentunya.

Peluang teman-teman untuk diterima dijamin meningkat apabila mengacu pada penjelasan di atas.

Semoga bermanfaat, ya.