Ngekost bukanlah sesuatu yang menyeramkan bagi saya.
Pasalnya, sejak kecil saya sudah terbiasa untuk tidur sendirian. Terpisah dengan orangtua.
Hingga kemudian berlanjut ke tinggal sendiri di ruko kontrakan (merangkap kantor) dan apartemen.
Saking terbiasanya, saya beberapa kali mencoba ngekost di kota yang berbeda cuma demi mendapatkan pengalaman untuk tinggal di wilayah tersebut.
Mulai dari Jakarta hingga Bali.
Sempat pula ingin merasakan kost di kota Medan.
Jangan tanya kenapa. Saya juga bingung. Tiba-tiba kok kepengen tinggal di sana.
Tapi rasa penasaran itu belakangan tiba-tiba hilang setelah saya traveling beberapa hari di Medan.
Bagi saya pribadi, suasananya ternyata tidak jauh berbeda dengan kota Surabaya.
Auto batal deh, hehehe.
Pengalaman Ngekost di Jakarta
Jakarta? Banyak pengalaman menarik yang saya peroleh selama tinggal di tiga tempat kost yang berbeda.
Kebiasaan dari dulu, saat mencari tempat menginap, biasanya yang saya perhatikan hanya lokasinya.
Dimana hotel, guesthouse, atau kost terdekat dengan tempat atau wilayah yang akan sering didatangi.
Akomodasinya sendiri seperti apa jarang saya cek ulang.
Alhasil tidak jarang mengalami kejadian atau suasana yang di luar ekspektasi.
Seperti tidak sengaja tinggal di kost-kostan yang mayoritas isinya wanita pekerja malam misalnya.
Atau dapet kamar kost yang di sebelahnya persis ada praktek orang pintar. Dari pagi sampai siang pasiennya sudah antri di lorong.
Pernah juga survey lokasi kost dan mendapati ada kost murah dengan kamar sempit dan kondisi pencahayaan gelap tapi beberapa penghuninya memiliki kendaraan pribadi.
Memang, demi menjaga image di Jakarta, segala cara dan pengorbanan harus dilakukan, hehehe.
Di sisi lain, saat kost di daerah Roxy, saya jadi menemukan warung soto daging favorit.
Sampai sampai, pernah sekali ke Jakarta berangkat pagi pulang malam. Hanya untuk makan soto tersebut.
Bertahun-tahun kemudian, warung soto tersebut rupanya ramai dijadikan konten oleh beberapa food vlogger.
Pengalaman Ngekost di Bali
Waktu itu, untuk bisa merasakan kost di Bali, saya harus berjuang dengan susah payah.
Pasalnya, pasca insiden Bom Bali, pemilik kost jadi lebih berhati-hati dalam menerima penghuni baru.
Dan apesnya, saat itu kebetulan memang baru berselang beberapa bulan saja semenjak tragedi berdarah tersebut.
Banyak yang hanya mau menerima penghuni non muslim.
Bahkan ada satu kost-kostan yang sudah mempersilahkan saya masuk untuk mengecek kondisi kamar, namun begitu tahu (saat itu) saya berjenggot, si pemilik langsung menyatakan kamarnya hendak direnovasi.
Padahal sudah dijelaskan tentang biaya kost dan fasilitas yang diperoleh.
Untungnya, pada akhirnya saya mendapatkan tempat kost yang istimewa.
Bukan karena fasilitasnya. Melainkan karena lokasinya. Sangat dekat dengan pantai Kuta.
Tinggal berjalan kaki 5-10 menit sudah sampai.
Jadilah, aktivitas saya hampir setiap malam adalah nongkrong di pantai sambil memandang ombak di tengah kegelapan hingga melewati midnight.
Sesekali sembari mendengarkan musik melalui earphone.
One of the best moment in my life.
Cara Mudah Mencari Tempat Kost
Lain dulu lain sekarang.
Jika sebelumnya untuk mencari tempat kost kita harus berkeliling atau mengecek iklan di surat kabar, sekarang sudah banyak tersedia situs yang memberikan informasi mengenai keberadaan tempat kost di berbagai wilayah.
Salah satunya adalah DuniaKost.
Di situs tersebut kita bisa mencari kost di kota yang kita inginkan dengan mudah.
Tidak hanya Jakarta dan Bali. Ada juga kost di Surabaya, Semarang, Bandung, Bekasi, Yogyakarta, Malang, dan masih banyak lagi.
Terdapat informasi fasilitas yang tersedia, landmark terdekat, alamat kost, dan info kontak pemilik / pengelolanya.
Tinggal dipilih saja mana yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Jangan sampai salah pilih tempat kost seperti yang pernah saya alami di atas.
